tiga puluh delapan
cw // dewasa 🔞
kepala Renjun pening, mulutnya sibuk mendesis, rasa sakit berpadu nikmat menjalar di sekujur tubuhnya, fikirannya kalut bersamaan dengan pakaian yang lepas dari tubuhnya
“Jaemhhh..sshhh”
“rileks”
ketiga jari Jaemin yang tertanam di anal Renjun di lepasnya, kini dia memposisikan penisnya tepat di depan lubang surgawi Renjun
“Akhh.. s-sakit” baru kepala yang lolos, belum seutuhnya dan Renjun sudah meneteskan air mata, bibirnya dia gigit guna menahan rasa sakit
“lo baru pertama kali?” pertanyaan itu di jawab dengan anggukan kecil
“oh good, gue jadi yang pertama?” Renjun kembali mengangguk
Jaemin tersenyum, kepalanya naik untuk mengecup seluruh inci wajah Renjun lalu turun di perpatahan leher, lanjut kebahu hingga dada si submissifnya
Jari ramping Renjun naik meremat surai kelam Jaemin, sesekali mendesah saat Jaemin menggigit gigit gemas putingnya
di rasa Renjun sudah mulai rileks, Jaemin tanpa aba-aba langsung mendorong penisnya masuk hingga tertanam keseluruhan yang mana mengundang desahan dari si empunya
“Jaemin sakit banget anjing” keluh Renjun sedikit menunduk untuk melihat ke bawah
oh sudah masuk semua?
“your language, ini sakitnya ntar doang” balas Jaemin membiarkan penisnya di dalam sana tanpa bergerak
“ahh bokong gue rasanya bakal sobek”
“gue gerak yah” mengabaikan keluhan Renjun, Jaemin bertanya
“iya.. pelan-pelan tapi”
perlahan namun pasti Jaemin mulai menaik turunkan pinggulnya, tangan satunya di gunakan untuk menahan bobot tubuhnya agar tidak menimpa Renjun, sedang sebelahnya di pakai untuk meremas bokong Renjun yang cukup sintal
“ahh Jaemin ahh-” Renjun memejamkan netranya menikmati sensasi yang belum pernah dia rasakan
“f-fasterr-ahh”
“sabar sayang” racauan Renjun terdengar begitu indah di telinga Jaemin, Jaemin menambah tempo gerakannya, membuat Renjun mendesah frustasi
“Jaemin ughh.. yeahh di sana ahh” kala titik manisnya terjamah, akal Renjun melayang, mulutnya begitu fasih mengagungkan nama Jaemin
tak di sangka ternyata bercinta lebih nikmat dari yang dia bayangkan
tubuhnya melemah bersamaan dengan pelepasan keduanya, desahan dan geraman Jaemin menyatu di dalam kamar hotel, saling bersahutan, memuja satu sama lain
Jaemin di buat mabuk kepalang hanya dengan melihat tubuh ramping Renjun, oh rasanya kewarasannya akan hilang, bahkan lupa akan istri dan anak di rumah.
completed